Dalam istilah Jawa arti kata "Guru" ialah "Di-Gugu lan Di-Tiru" yang artinya di dengar kata-katanya dan di ikuti tindakanya. Karena itu seorang Guru sering kali dianggap sebagai orang renta oleh murid-muridnya. Mereka ialah panutan bagi murid untuk di teladan baik dari kata-kata maupun kelakuanya. Para Guru ialah orang-orang paling besar lengan berkuasa dalam kehidupan seorang anak selain orang renta mereka. Karena itu seorang Guru tak hanya harus mempunyai kecerdasan untuk mengajarkan pelajaran namun juga harus mempunyai sikap yang baik supaya tak menunjukkan efek jelek bagi muridnya. Kita tentu sudah sering mendengar kisah orang-orang yang berhasil berkat bimbingan seorang guru yang baik.
Jadi tak salah jikalau profesi Guru sering menerima julukan sebagai "Pahlawan tanpa tanda jasa." Namun sayangnya dikala ini tak semua Guru mempunyai kepribadian yang baik, sebagian dari oknum-oknum yang menjadi Guru dikala ini justru mempunyai kelakuan yang minus. Orang-orang ini mempunyai kelakuan yang jelek bahkan ada juga yang melaksanakan tindakan kriminal. Tindakan yang tak patut ini selain telah mencemarkan nama baik dari Profesi Guru, juga merupakan yang berbahaya jikalau hingga ditiru oleh anak didik mereka. Kisah dari Guru-guru yang tak bermoral inilah yang kali ini akan anehdidunia.com bagi kisahnya dalam, Kasus Guru Bejat Paling Tak Patut Di Tiru, versi anehdidunia.com
Guru yang Menggunakan Kata-kata Vulgar Dalam Soal Pelajaran
Membuat sebuah soal yang kreatif dan sesuai dengan zaman memang sudah menjadi keharusan bagi seorang Guru, khususnya di masa yang kian modern ibarat dikala ini. Namun semua itu masih tetap harus berpegang pada norma sosial alasannya akan besar lengan berkuasa pada pola pikir seorang murid kedepanya. Tapi hal ini tampaknya disalah gunakan oleh seorang Guru berjulukan Daniel Rapp yang merupakan pengajar di SMP Middle Heights di Ohio, Amerika Serikat. Entah apa yang ada di pikiran Daniel hingga ia memasukan kata-kata vulgar dalam soal Matematika buatanya yang di tujukan untuk murid-muridnya yang masih berusia 14 tahunan. Dilansir dari Fox8 Jumat, 30 Desember 2016 agresi Daniel ini ketahuan, sehabis seorang Orang renta murid menemukan foto dari soal yang tak senonoh tersebut dan melaporkan Daniel ke pihak sekolah.
Kalimat dalam soal tersebut kurang lebih berbunyi:
"Tony sanggup mengirim 5 pesan dan 3 orang telanjang dalam waktu 19 menit. Dia juga sanggup mengirim 3 pesan dan 1 orang telanjang dalam waktu 9 menit. Berapa usang waktu yang diharapkan untuk mengirim satu teks dan satu orang telanjang?"
Mendapat laporan ini pihak perwakilan sekolah, pribadi bertindak dengan menegur Daniel dan menonaktifkanya untuk sementara waktu. Tindakan Daniel ini sendiri merupakan hal yang tak terduga bagi pihak sekolah, alasannya sebelumnya Daniel dikenal sebagai Guru yang baik. Mereka tak habis pikir kenapa Guru yang awalnya di kenal baik ini sanggup melaksanakan tindakan yang tak terpuji ibarat ini. Namun meski begitu pihak sekolah menyatakan bahwa mereka akan menindaklanjuti kasus ini dengan lebih teliti sambil meminta penjelasan dari Daniel untuk kemudian menunjukkan eksekusi yang tepat. Mereka juga menyatakan tak menutup kemungkinan untuk memecat Daniel atas tindakanya yang dinilai tak pantas.
Guru yang Mengirim Foto Vulgar Pada Muridnya
Seorang Guru memang sudah selayaknya untuk mengasihi Murid yang ia didik. Namun rasa sayang ini tetap harus ada batasnya, alasannya jikalau dinilai dari norma sosial, relasi sayang antar Guru dan Murid yang telah menjurus ke rasa suka masihlah tabu. Contoh dari relasi yang tabu ini ialah ibarat pada kasus seorang Guru asal, New Jersey, Amerika yang alasannya rasa sukanya terhadap salah satu murid laki-lakinya, menciptakan Mallory melaksanakan tindakan yang tak pantas. Guru perempuan ini secara sengaja mengirimkan foto-foto dirinya dalam pose yang vulgar melalui media umum pada salah satu muridnya. Tindakan Guru yang belakangan diketahui berjulukan Mallory Kristus ini, tampaknya ia lakukan untuk menarik perhatian murid pria yang ia taksir.
Sayangnya cinta Mallory tampaknya bertepuk sebelah tangan, alasannya sehabis mendapatkan pesan berisi gambar tak senonoh dari Gurunya, siswa tersebut justru melaporkanya pada dewan sekolah. Alhasil akhir perbuatanya ini, Mallory hasilnya dilaoporkan oleh pihak sekolah pada pihak berwenang pada bulan Februari 2016 yang lalu. Akibat tindakanya ini Mallory pada bulan Juni kemudian harus menjalani persidangan alasannya dan didakwa atas tuduhan membahayakan kesejahteraan anak. Setelah kejadian ini Mallory yang awalnya mengajar Aljabar untuk yunior dan senior di Sekolah Menengan Atas South Plainfield sekaligus menjadi instruktur cheerleader selama dua tahun. Tak hanya harus kehilangan pekerjaanya, namun juga kehilangan lisensi mengajar yang telah ia miliki semenjak tahun 2010, sesuai dengan komitmen Departemen Pendidikan dan Jaksa.
Guru Taman Kanak-kanak yang Menghajar Muridnya
Setiap anak niscaya pernah mengalami masa-masa sulit untuk diatur dan bersikap semaunya, terlebil lagi mereka yang masih berusia di bawah 10 tahun. Karena itu untuk mendidik anak-anak pada usia ini diharapkan kesabaran yang ekstra. Hal inilah yang seharusnya dipahami oleh sesorang yang tetapkan untuk menjadi Guru Taman Kanak-kanak atau TK. Saat menjadi Guru Taman Kanak-kanak sesorang harus sudah siap untuk menghadapi puluhan anak-anak dibawah umur yang belum paham akan hukum dan akan bersikan semau mereka dengan penuh kesabaran. Namun hal ini tampaknya tak benar-benar dipahami oleh seorang Guru Taman Kanak-kanak asal Cina yang berjulukan Zhou. Akibat tak kuat menahan amarah dikala melihat murid-muridnya yang susah di atur, Zhou kemudian mulai kalap dan menghajar muridnya. Tak hanya sekedar menjewer, Zhou juga memukul muridnya dengan gagang sapu dan juga menendangnya.
Akibat jeweran Zhou ini salah murid yang berjulukan Xiao bahkan harus dilarikan ke Rumah Sakit akhir luka yang cukup serius. Aksi Zhou awalnya sempat ditutup-tutupi oleh, pihak sekolah, namun Ayah Xiao yang curiga terhadap luka di pendengaran anaknya, mulai membujuk anaknya untuk menceritakan apa yang bergotong-royong menciptakan telinganya hingga terluka. Setelah didesak hasilnya Xiao mengaku jikalau ia telah dianiyaya oleh gurunya sendiri. Mendengar ratifikasi anaknya Ayah Xiao hasilnya tetapkan untuk mengkonfirmasi kejadian itu ke pihak sekolah. Namun bukannya menerima seruan maaf dari Zhou, Guru muda ini justru tak mengelak atas semua perbuatan sadisnya dan mengaku telah menunjukkan "pelajaran" kepada murid-murid yang dianggapnya nakal. Padahal jikalau kita lihat dalam video hasil rekaman CCTV yang ada agresi sadis Zhou ini terperinci tak pantas dilakukan oleh Seorang Guru. Sayangnya Zhou justru terlihat tak meratapi perbuatanya..
Guru Wanita yang Memberi Alkohol dan Mencabuli Muridnya
Sarah Lindsay Lewis, seorang Guru dari Landmark High School, Utah, Amerika terpaksa harus berurusan dengan Polisi sehabis dilaporkan oleh 2 orang Muridnya dengan tuduhan perkosaan. Sarah yang merupakan Guru ilmu sosial dan tari ini dituduh telah bekerjasama seks dengan siswanya sehabis sebelumnya mencekoki mereka dengan minuman beralkohol. Para korban yang masih berusia 17 tahun ini menyatakan kalau kejadian yang terjadi pada final bulan Desember 2016 yang kemudian ini bermula ketika Sarah menjemput salah satu murid ini mengunakan Truk. Setelah itu Sarah membawa siswa tadi untuk mampir ke sebuah toko guna membeli Minuman Keras, sebelum hasilnya membawa mereka ke rumah Sarah yang ada di wilayah Payson.
Di rumah inilah mereka kemudian berpesta Miras dan sehabis muridnya mabuk, Sarah kemudian mengajaknya ke kamar untuk bekerjasama seks. Tindakan Sarah ini kembali ia ulangi pada bulan Januari 2017, pada seorang siswa lainya yang juga ia ajak untuk berpesta alkohol dirumahnya sebelum hasilnya diajak berbeat mesum. Hanya saja kali ini, dewasa tersebut sempat merekam adegan ketika keduanya sedang bermesraan sebelum keduanya hasilnya bekerjasama seks. Hasil rekaman inilah yang kemudian dijadikan bukti oleh pihak Kepolisian untuk membawa Sarah ke Meja Hijau. Hingga dikala Persidangan Kasus tindakan asusila Sarah ini masih terus berlanjut dan belum terperinci eksekusi macam apa yang akan di jatuhkan oleh pengadilan. Namun melihat apa yang dilakukan Sarah, yang dengan jabatanya sebagai Guru justru malah mengeksloitasi anak didiknya sendiri sebagai pemuas nafsu. Hukuman yang akan diterima Sarah tampaknya akan cukup berat.
Sekelompok Guru yang Merencanakan Pencabulan Pada Murid
Kejadian yang satu ini sanggup dibilang sebagai tindakan paling jelek yang sanggup orang bayangkan sanggup terjadi di sebuah institusi Pendidikan. Bagaimana tidak, alasannya seorang Guru yang seharusnya mendidik muridnya dengan baik, justru malah berencana untuk mengekploitasi murid-muridnya demi kepuasan mereka. Mirisnya lagi Guru ini tak hanya bekerja sendiri, melainkan berkelompok lengkap dengan para staf sekolah. Mereka dengan damai terlihat mendiskusikan wacana planning pen cabulan terhadap murid-murid yang telah mereka incar untuk di jadikan alat pemuas nafsu. Parahnya, diantara nama-nama murisd incaran mereka tersebut juga terdapat nama dari siswa berkebutuhan khusus. Untungnya kejadian mengerikan ini di sadari oleh seorang tamu kafe daerah rapat, Guru dan Staf bejat ini dan di rekam memakai ponsel. Video hasil rekaman ini kemudian tersebar di Youtube dan segera menjadi viral.
Sebagian dari isi percakapan para Guru ini diantaranya berbunyi: "Oh, saya akan bercinta dengan (nama siswa)," ucap seorang guru wanita. "Saya benar-benar akan menikah dengan (nama siswi) alasannya beliau suka Macan dan beliau sanggup menjaga rahasia," kata seorang laki-laki.
Berkat hasil rekamam video inilah, planning agresi Bejad para Guru tak bermoral ini hasilnya terungkap dan ditindak lajuti oleh pihak sekolah. Tak berselang usang dua guru mendapatkan teguran secara tertulis oleh pihak sekolah dan seorang sekretaris mengundurkan diri. Namun hal ini tetap tak menciptakan pihak orang renta murid merasa puas dan menuntut seluruh Guru dan Staf yang terlibat dalam rapat amis tersebut untuk dipecat. Hal ini diungkapkan oleh Amanda, Ibu dari seorang anak berkebutuhan khusus yang namanya di sebutkan dalam video. Amanda berkata "Saya ingin melihat orang-orang itu bertanggungjawab dan mendapatkan tindakan yang tegas." Tapi sayangnya meski sudah menerima banyak tekanan, pihak sekolah belum juga menunjukkan kejelasan wacana tindakan apa yang akan mereka lakukan pada Guru dan Staf sekolah yang tak bermoral ini.
Sahabat anehdidunia.com dari kisah di atas kita sanggup berguru bahwa kta sama sekali tak boleh lengah dalam urusan santunan terhadap anak. Karena kadang ancaman terbesar justru tiba dari orang-orang yang bersahabat dengan anak-anak dan secara umum terlihat baik. Tanpa maksud mendeskreditkan sebuah profesi, kita tetap harus waspada alasannya selalu ada orang tak baik yang memang sengaja menentukan profesi yang secara umum mulai untuk menyamarkan kepribadian orisinil mereka.
Referensi:
http://www.sooperboy.com