Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial Dan Budaya Kerajaan Majapahit Masa Raden Wijaya

Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Majapahit Masa Raden Wijaya - Seperti kita ketahui bersama bahwa Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya. Kerajaan Majapahit berdiri dapat dikatakan pada ketika terjadi perubahan besar dan begitu cepat. Diawali dengan gugurnya raja terakhir Singhasari yaitu Kertanegara yang dibunuh oleh Jayakatwang dari Gelang Gelang (Madiun). Semenjak ketika itu, Singhasari hancur dan digantikan oleh Kediri. Raden Wijaya yang juga menantu Kertanegara pun kemudian terdesak dengan keadaan ini sehingga mencari donasi ke Sumenep kepada Aria Wiraraja. Akhirnya sehabis mendapat rekomendasi dari Aria Wiraraja, Jayakatwang mengampni Raden Wijaya dan bahkan mendapat tanah di desa Tarik yang kemudian menjadi sentra Kerajaan Majapahit. Sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit memang sangat kental dengan tugas Raden Wijaya sebagai pendirinya.

Kehidupan Politik Kerajaan Majapahit

Singkat cerita, Raden Wijaya berhasil menghancurkan Jayakatwang sekaligus mengusir tentara Mongol sehabis sebelumnya berhasil memanfaatkan tentara dari Mongolia. Keberhasilan itu kemudian membawa Raden Wijaya menaiki tahta Singhasari yang kemudian sentra pemerintahannya dipindah ke Majapahit, sekaligus menandai berdirinya Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya berhasil meletakkan fondasi yang kokoh yang kemudian dapat membawa kejayaan Kerajaan Majapahit ke depannya. Pemerintahan Raden Wijaya sangat memperhatikan rakyatnya sehingga ia begitu dicintai rakyatnya.

Kehidupan Politik Ekonomi Sosial dan Budaya

Raden Wijaya sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana ialah orang yang bijaksana dan pandai dalam mengatur strategi. Salah satu langkah cerdas yang ia lakukan pada masa awal pemerintahannya ialah ia segera melaksanakan konsolidasi untuk menjaga keseimbangan pemerintahan gres nya. Ini sangat penting dilakukan biar masa transisi dapat berjalan dengan seimbang dan tetap dapat fokus untuk membangun sebuah kerajaan. Orang-orang yang dianggap mempunyai tugas dan jasa besar dalam usaha kemudian diberikan kedudukan dalam pemerintahan.

Misalnya, Aria Wiraraja diberi pelengkap wilayah di Lumajang hingga Blambangan, desa Kudadu dijadikan desa perdikan. Dalam memerintah Majapahit, Raden Wijaya kemudian juga mengangkat para pengikutnya yang dulu setia dalam usaha dan melindunginya ketika melarikan diri dari pasukan Jayakatwang. Nambi diangkat sebagai patih Majapahit, Lembu Sora sebagai patih Daha, Arya Wiraraja dan Ranggalawe sebagai pasangguhan. Pada tahun 1294 Wijaya juga menunjukkan anugerah kepada pemimpin desa Kudadu yang dulu melindunginya ketika pelarian menuju Pulau Madura.

Selain dengan menunjukkan jabatan kepada orang yang berjuang, untuk memperkuat kedudukannya sebagai raja, Raden Wijaya juga menikahi keempat anak Kertanegara yaitu Dewi Tribhuanaeswari, Dewi Narendraduhita, Dewi Prajnaparamita dan Dewi Gayatri. Kehidupan politik Kerajaan Majapahit pada awal pendiriannya sangatlah stabil.

Pemberontakan Pada Pemerintahan Raden Wijaya

Kerajaan Majapahit yang gres dirintis oleh Raden Wijaya (baca : Biografi Raden Wijaya) ternyata juga tidak dapat menghindari adanya pemberontakan. Dan, pemberontakan ini dilakukan oleh beberapa orang terdekatnya dulu. Banyak yang menyebutkan bahwa pemberontakan yang dilakukan kepada Raden Wijaya oleh orang terdekatnya ini sesungguhnya alasannya adanya hasutan dan konspirasi di bundar Istana. Pada tahun 1295 ada seorang yang disebut berjulukan Mahapati yang menghasut Ronggolawe untuk melaksanakan pemberontakan yang dipicu atas pengangkatan Nambi sebagai seorang patih. Sifat Ronggolawe yang cenderung keras membuatnya gampang terhasut dan akhrinya terjadilah pemberontakan tersebut.

Lembu Sora pada ketika terjadinya pemberontakan tersebut berada pada pihak Majaphit. Namun ketika Ronggolawe dibunuh dengan sadis oleh Kebo Anabrang, Sora merasa tidak tahan atas tindakan tersebut dan kemudian justru berbalik dan membunuh Kebo Anabrang. Dan insiden ini kemduian selalu diungkit oleh Mahapati yang menciptakan keadaan di bundar Istana menjadi tidak kondusif. Setelah Ronggolawe tewas, Aria Wiraraja kemudian juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pasanggahan. Wiraraja kemudian juga menagih kesepakatan kepada Raden Wijaya atas pembagian wilayah kerajaan dan Raden Wijaya mengabulkannya. Wilayah kerajaan Majapahit pun kemudian terbagi menjadi dua di mana sebelah timur dipimpin oleh Wiraraja dengan ibu kota di Lamajang (nama usang Lumajang).

Pada dasarnya, kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya Kerajaan Majapahit pada masa Pemerintahan Raden Wijaya ini dapat dikatakan berjalan dengan bagus. Raden Wijaya memerintah dengan bijaksana dan penuh dengan fatwa untuk kemajuan. Namun disayangkan harus terjadi beberapa pemberontakan alasannya adanya hasutan dan konspirasi yang kemudian menciptakan kalangan Istana tidak kondusif. Tak usang sehabis terjadi kegaduhan di bundar Istana Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya meninggal dunia. Dalam Nagarakertagama disebutkan Raden Wijaya meninggal pada tahun 1309. Raden Wijaya dimakamkan di Anthapura dan dicandikan di SImping Harihara atau perpaduan Wisnu dan Siwa.

Baca : Peninggalan Kerajaan Majapahit

Itulah teman-teman sedikit info terkait kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raden Wijaya yang dapat kami sampaikan untuk kalian. Semoga sedikit info mengenai kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raden Wijaya di atas dapat menambah wawasan kita semua mengenai sejarah Kerajaan Majapahit.