Menggunakan media pembelajaran dalam acara berguru mengajar sangatlah diharapkan untuk mempermudah proses transfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Pada beberapa acara berguru mengajar, media pembelajaran juga bisa meningkatkan motivasi siswa yang secara otomatis akan meningkatkan pretasi berguru siswa.
(Arsyad, 2003:26), maka sanggup disimpulkan beberapa manfaat simpel dari penggunaan media pengajaran di dalam proses berguru mengajar sebagai berikut :
- Media pengajaran sanggup memperjelas penyajian pesan dan isu sehingga sanggup memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
- Media pengajaran sanggup meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga sanggup menjadikan motivasi belajar, interaksi yang lebih baik eksklusif antara siswa dan lingkunganya dan km\emungkinan siswa untuk berguru sendiri-sendiri sesuai denga kemampuan dan minatnya.
- Media pengajaran sanggup mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
- Obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan eksklusif diruang kelas sanggup diganti dengan gamabr, foto, slide, realita, film, radio atau model.
- Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera sanggup disajikan dengan dukungan mikroskop, film, slide atau gambar.
- Kejadian langka yang terjadi di masa kemudian atau terjadi sekali dalam puluhan tahun sanggup ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal.
- Obyek atau proses yang amat rumit menyerupai peredaran darah sanggup ditampilkan secar kongkret melalui film, gamabr, slide, atau simulasi komputer
- Kejadian atau percobaan yang sanggup membahayakan sanggup disimulasikan dengan media menyerupai komputer, film, dan video.
- Peristiwa alam menyerupai terjadinya leutsan gungung berapi atau proses yang dalam kenyataannya memakan waktu usang menyerupai proses kepompong menjadi kupu-kupu sanggup disajikan dengan teknik-teknik rekaman menyerupai time-lapse untuk film, video, slide atau simulasi komputer.
- Media pengajaran sanggup menawarkan kesamaan pengalaman kepada siswa perihal peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi eksklusif dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya contohnya melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.