Dalam suatu proses berguru dan mengajar, ada dua unsur penting yang amat penting namun terkadang terlupakan, yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lainya, pemilihan metode mengajar yang baik akan menghipnotis pula pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan biar sesuai dengan metode mengajar tersebut, namun juga terdapat beberapa hal lain yang harus dipertimbangakan dalam menentukan media pembelajaran. Namun disini sanggup kita artikan bahwa kegunaan utama dari sebuah media pembelajaran yaitu sebagai alat bantu dalam kegiatan berguru mengajar yang turut menghipnotis iklim, kondisi dan lingkungan berguru yang ditata dan diciptakan oleh seorang tenaga pengajar (Arsyad, 2003:15).
Hamalik dalam (Arsyad, 2003:15) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses berguru mengajar sanggup membangkitkan cita-cita dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada ketika itu. Disamping meningkatkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga sanggup membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Media berfungsi untuk tujuan isntruksi dimana info yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk kegiatan yang konkret sehingga pembelajaran sanggup terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip berguru biar sanggup menyiapkan isntruksi yang efektif. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus sanggup menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa (Arsyad, 2003:21).
Banyak hebat yang telah membahas aneka macam manfaat dari media pembelajaran, dalam (Arsyad 1996:22) Kemp & Dayton mengemukakan bahwa laba dari penggunaan media pembelajaran telah usang disadari dari dulu, namun penerimaanya serta pengintegrasianya ke dalam program-program pengajaran masih sangat lambat. Mereka berdua mengemukakan beberapa hasil penelitian yang memperlihatkan dampak positif dari penggunaan media pembelajaran sebagai pecahan integral pengajaran di kelas atau sebagai cara utama pengajaran eksklusif sebagai berikut :
- Penyampaian pelajaran menjadi lebih kaku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media mendapatkan pesan yang sama. Meskipun guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dpat dikurangi sehingga info yang sama sanggup disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan dan aplikasi lebih lanjut.
- Pengajaran sanggup lebih menarik. Media sanggup diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan menciptakan siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan imbas khusus yang sanggup menjadikan keinginantahuan mengakibatkan siswa tertawa dan berfikir, yang kesemuanya memperlihatkan bahwa media mempunyai aspek motivasi dan meningkatkan minat.
- Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkanya teori berguru dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balk, dan penguatan.
- Lama waktu pengajaran yang dibutuhkan sanggup dipersingkat alasannya yaitu kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya sanggup diserap oleh siswa.
- Kualitas hasil berguru sanggup ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pengajaran sanggup mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik dan jelas.
- Pengajaran sanggup diberikan kapan dan dimana didinginkan atau dibutuhkan terutama kalau media pengajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
- Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajara sanggup ditingkatkan.
- Pesan guru sanggup berubah kearah yang lebih positif, beban guru untuk klarifikasi yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran sanggup dikurangi bahkan dihilangkan sehinnga ia sanggup memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses berguru mengajar, contohnya sebagai konsultan atau penasihat siswa.