Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dikembangkan dan dilaksanakan dengan memakai prinsip-prinsip sebagai berikut:
Prinsip 1 – Nilai-Nilai Moral Universal
Gerakan PPK berfokus pada penguatan nilai-nilai moral universal yang prinsip-prinsipnya sanggup didukung oleh segenap individu dari berbagai macam latar belakang agama, keyakinan, kepercayaan, sosial dan budaya.
Prinsip 2 – Holistik
Gerakan PPK dilaksanakan secara holistik, dalam arti pengembangan fsik (olah raga), intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), susila dan spiritual (olah hati) dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler, pengembangan budaya sekolah maupun melalui kerja sama dengan komunitas-komunitas diluar lingkungan pendidikan.
Gerakan PPK dilaksanakan secara holistik, dalam arti pengembangan fsik (olah raga), intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), susila dan spiritual (olah hati) dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler, pengembangan budaya sekolah maupun melalui kerja sama dengan komunitas-komunitas diluar lingkungan pendidikan.
Prinsip 3 – Terintegrasi
Gerakan PPK sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional terutama pendidikan dasar dan menengah dikembangkan dan dilaksanakan dengan memadukan, menghubungkan, dan mengutuhkan berbagai elemen pendidikan, bukan merupakan agenda tempelan dan tambahan dalam proses pelaksanaan pendidikan.
Prinsip 4 – Partisipatif
Gerakan PPK dilaksanakan dengan mengikutsertakan dan melibatkan publik seluas-luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan bersama dengan pelaksana Gerakan PPK. Di sini kepala sekolah, staf sekolah, orangtua, Komite Sekolah, dan lain-lain sanggup menyepakati prioritas nilai-nilai utama abjad dan kekhasan sekolah yang diperjuangkan dalam Gerakan PPK, menyepakati bentuk dan strategi pelaksanaan Gerakan PPK, bahkan pembiayaan Gerakan PPK.
Prinsip 5 – Kearifan lokal
Gerakan PPK perlu bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara yang demikian bermacam-macam dan beragam semoga kontekstual dan membumi. Di samping itu, Gerakan PPK harus sanggup mengembangkan dan memperkuat kearifan lokal nusantara semoga sanggup berkembang dan berdaulat sehingga sanggup memberi indentitas dan jati diri penerima didik sebagai bangsa Indonesia.
Gerakan PPK perlu bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara yang demikian bermacam-macam dan beragam semoga kontekstual dan membumi. Di samping itu, Gerakan PPK harus sanggup mengembangkan dan memperkuat kearifan lokal nusantara semoga sanggup berkembang dan berdaulat sehingga sanggup memberi indentitas dan jati diri penerima didik sebagai bangsa Indonesia.
Prinsip 6 – Kecakapan Abad 21
Gerakan PPK harus sanggup membuatkan kecakapan-kecakapan yang diharapkan oleh penerima didik untuk hidup pada Abad XXI (antara lain kecakapan berpikir kritis dan kreatif, penguasaan bahasa, kecakapan komunikasi, kecakapan bekerja sama dan gotong royong, kecakapan beradaptasi dan kecekatan menyesuaikan diri, semangat ingin tahu dan berimajinasi, dan literasi).
Prinsip 7 – Adil dan inklusif
Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan menurut prinsip keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebhinekaan dan perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia.
Prinsip 8 - Selaras dengan perkembangan penerima didik
Gerakan PPK perlu dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan penerima didik baik perkembangan biologis, psikologis maupun perkembangan sosial penerima didik semoga tingkat kecocokan dan keberterimaannya tinggi selain kesannya maksimal. Dalam relasi ini kebutuhan-kebutuhan perkembangan penerima didik perlu memperoleh perhatian intensif.
Gerakan PPK perlu dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan penerima didik baik perkembangan biologis, psikologis maupun perkembangan sosial penerima didik semoga tingkat kecocokan dan keberterimaannya tinggi selain kesannya maksimal. Dalam relasi ini kebutuhan-kebutuhan perkembangan penerima didik perlu memperoleh perhatian intensif.
Prinsip 9 – Terukur
Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan prinsip keterukuran semoga sanggup dimati dan diketahui proses dan kesannya secara objektif. Dalam relasi ini komunitas sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama abjad yang menjadi prioritas pengembangan di sekolah dalam sebuah sikap dan sikap yang sanggup diamati dan diukur secara objektif; membuatkan program-program penguatan nilai-nilai karakter bangsa yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan mengerahkan sumber daya yang sanggup disediakan oleh sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan.