Karakteristik Peserta Didik sebagai Pembelajar yang Baik
Semua penerima didik di kelas kita ialah pembelajar. Sayangnya, tidak semua penerima didik kita mempunyai karakteristik yang baik. Mereka perlu membenahi aksara mereka sehingga benar-benar menjadi pembelajar yang sanggup mencapai kesuksesan di kelas, maupun nanti sesudah menuntaskan sekolah dan terjun ke masyarakat. Berikut ini kita akan materi beberapa karakteristik (ciri-ciri) penerima didik sebagai pembelajar yang baik. Dengan mengetahui bagaimana karakteristik pembelajar yang baik, maka guru diperlukan sanggup mendorong mereka membentuk aksara demikian melalui kegiatan pembelajaran di kelas maupun pendidikan secara umum di sekolah. Beberapa karakteristik pembelajar yang diinginkan tumbuh pada penerima didik adalah:
- pembelajar yang baik selalu pantang mengalah untuk memahami sesuatu yang sedang dipelajari.
- pembelajar yang baik mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
- pembelajar yang baik sadar betul bahwa seringkali berguru itu membosankan
- pembelajar yang baik membangun pengetahuannya sendiri
- pembelajar yang baik tak pernah berhenti bertanya
- pembelajar yang baik mengembangkan apa yang telah mereka pelajari
- pembelajar yang baik takut gagal, tetapi mereka sanggup memanfaatkan rasa takut ini
|
apa saja karakteristik pembelajar yang baik itu? |
Pembelajar yang Baik Tak Praktis Menyerah untuk Memahami Sesuatu yang Sedang Dipelajari
Hal pertama yang membedakan penerima didik yang sukses ialah bahwa mereka sangat rajin. Ketika mereka menemukan kesulitan dan kendala dalam belajar, mereka tidak gampang (pantang) mengalah dan berhenti belajar. Mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk berguru sesuatu. Saat belajar, penerima didik yang sukses selalu melaksanakan membaca, menulis, analisis, mengelaborasi, mengevaluasi gosip yang ditemukan, mengkomunikasikannya dengan orang lain. Pembelajar yang baik akan selalu memikirkan apa yang sedang mereka pelajari dan menarik minat mereka ke manapun mereka pergi.
Pembelajar yang Baik Mempunyai Rasa Ingin Tahu yang Besar
Modal utama pembelajar yang baik ialah rasa ingin tahu. Dan modal ini akan semakin besar ketika apa yang sedang mereka pelajari sangat diminati. Itulah sebabnya seseorang pembelajar bisa karam dalam acara belajarnya untuk memenuhi kebutuhan akan rasa ingin tahu yang harus dipuaskan. Penting bagi guru untuk mengemas suatu pembelajaran sehingga membangkitkan rasa ingin tahu penerima didik sehingga muncul minat untuk belajarnya.
Pembelajar yang Baik Sadar Betul Bahwa Seringkali Belajar itu Membosankan
Ada banyak formasi acara lain ketika ini yang jauh lebih mengasyikkan daripada belajar. Nonton tivi misalnya, seseorang sanggup menghabiskan berjam-jam di depan televisi lantaran begitu menariknya acara-acara dari aneka macam channel di tv. Belum lagi gadget, sosial media, game, dan aneka macam acara lainnya. Karena itu seorang pembelajar yang baik selalu sadar bahwa berguru itu seringkali merupakan acara yang lebih membosankan ketimbang acara lainnya. Akan tetapi ada dorongan dari dalam diri mereka yang menciptakan mereka tetap bisa bertahan untuk terus belajar. Salah satunya rasa ingin tahu yang sudah disebutkan di atas.
Pembelajar yang Baik Membangun Pengetahuannya Sendiri
Seorang guru tidak akan berhasil memperlihatkan pemahaman wacana suatu materi bimbing kepada penerima didiknya kalau penerima didik itu tidak berusaha untuk memahaminya. Perlu adanya kesadaran untuk ini. Pemahaman hanya bisa dibangun oleh penerima didik itu sendiri. Mereka membangun struktur pengetahuan dan pemahamannya wacana sesuatu dengan dasar tumpukan pengetahuan yang telah mereka miliki. Jika perlu mereka akan membongkar dan menggantinya dengan pengetahuan dan gosip gres kalau dirasakan pengetahuan usang yang dimiliki tidak cocok (tidak sesuai kebijaksanaan dan bukti) yang gres saja mereka pahami. Mereka juga sanggup memperkuat dan memperluas pemahaman pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya.
Pembelajar yang Baik Tak Pernah Berhenti Bertanya
Belajar itu menyerupai sebuah rentetan yang tak pernah berhenti. Ketika seorang pembelajar mempunyai rasa ingin tahu wacana sesuatu, maka mereka akan merumuskan sebuah pertanyaan untuk mereka jawab. Ketika mereka telah sanggup menjawab pertanyaan itu, maka secara otomatis akan muncul pertanyaan-pertanyaan gres di sekitar pemahaman gres yang telah mereka miliki tersebut. Peserta Didik yang Baik Berbagi Apa yang Telah Mereka Pelajari
Salah satu ciri pembelajar yang baik ialah mereka bisa mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan ini sebuah kebutuhan lainnya yang mereka harus puaskan. Karena itu seorang pembelajar yang baik, sesudah menguasai dan memahami akan sesuatu hal atau materi pelajaran, maka mereka sanggup menjelaskannya kepada orang lain dengan bahasa mereka sendiri. Mereka tidak sekedar menghafal, lantaran itu ketika diminta menuliskannya atau menggambarkannya mereka daat dengan gampang melakukannya. Pembelajar yang baik sanggup menemukan dan mengidentifikasi contoh-contoh yang sesuai, dan sanggup menterjemahkan pengetahuannya itu ke dalam kehidupannya sehari-hari. Mereka sanggup berbicara dengan gamblang wacana pemahamannya itu di aneka macam situasi baru. Pembelajar yang Baik Takut Gagal, Tetapi Mereka Dapat Memanfaatkan Rasa Takut Ini
Hal yang menarik wacana pembelajar yang baik ialah adanya ketakutan akan kegagalan dalam memahami atau menguasai sesuatu. Ketakutan mereka ini bukannya menciptakan mereka pesimis dan berhenti berguru atau melarikan diri, tetapi justru menciptakan mereka semakin ulet dan berusaha dengan keras untuk memperoleh pemahaman. Mereka mempunyai kesadaran, bahwa seringkali kegagalan akan menghampiri mereka, tetapi merea kemudian melihat laba dibaliknya. Mereka berguru dari kegagalannya dalam memahami atau menguasai sesuatu, dan mengakibatkan mereka semakin tangguh dari hari ke hari.