Pusaka Semar - Semar yakni salah satu tokoh dalam mitologi kejawen yang digambarkan sebagai bapak kehidupan. Semar menjadi perlambang wacana pelajaran hidup bagi semua umat insan melalui beberapa filosofi yang dimilikinya. Sebagai pembimbing, semar juga diyakini mempunyai kekuatan supranatural yang luar biasa. Hubungannya yang pribadi bersentuhan dengan manunggaling kawula lan gusti menciptakan sosok ini dipandang mempunyai kesaktian magis yang begitu dahsyat.
Sumber gambar : www.gudangbertuah.blogspot.com
Sumber gambar : keyshafadil.blogspot.com
Sumber gambar : mistikjawa.com
Sumber gambar : www.mustikasakralspiritual.com
Nah, demikianlah 4 keris pusaka semar yang ada dalam doktrin masyarakat Kejawen. Kepercayaan ini sampai sekarang masih terus berkembang dan memperlihatkan bukti. Akan tetapi terkait dengan kegunaan dan khasiat dari masing-masing keris tersebut, sebagai pembaca Anda boleh pula untuk tidak mempercayainya.
Pusaka Semar
Kesaktian magis yang dimiliki sosok semar telah menciptakan banyak orang kagum sampai menyebabkan semar sebagai simbol jati diri dan kepribadian masyarakat Jawa yang asli. Dalam perkembangannya, sosok semar yang lahir bahkan sebelum masuknya Hindu Budha ke Indonesia ini juga diwujudkan dalam banyak mitos dan mitologis. Salah satu teladan yang dikala ini berkembang contohnya wacana keberadaan beberapa pusaka semar yang tercecer dan menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Apa saja pusaka semar tersebut?1. Pusaka Keris Semar Mesem
Pusaka peninggalan semar yang pertama yakni pusaka keris semar mesem. Pusaka ini dianggap sebagai satu benda bertuah yang sanggup dipakai untuk sarana pengasihan dan pelet. Bentuk keris ini tak mirip keris pada umumnya. Ia lebih pendek dan melebar. Adapun banyak orang yang percaya bila benda satu ini mempunyai aneka macam kegunaan. Kegunaan keris semar mesem tersebut selain sebagai sarana pengasihan dan pelet, juga diyakini sanggup dipakai sebagai pengangkat kewibawaan, penglaris dalam berdagang, serta sebagai pembuka aura dan kharisma. Berikut yakni gambar keris semar mesem untuk Anda teliti keunikannya.
2. Pusaka Keris Semar Kuning
Pusaka semar kuning merupakan sebuah keris yang terbuat dari materi tembaga atau kuningan yang berwujud mirip sosok semar yang tengah memberi wejangan. Sama mirip keris semar mesem, pusaka keris semar kuning juga biasa dipakai sebagai sarana pengasihan dan pelet. Akan tetapi, pusaka satu ini sudah aneka macam tiruannya. Ada harus berhati-hati dan mengetahui ciri-ciri keris semar kuning orisinil biar tidak terjebak dengan membeli keris palsu yang tidak berguna sama sekali.
3. Pusaka Keris Semar Kuncung
Pusaka semar kuncung juga merupakan pusaka yang berwujud keris. Yang membedakan keris pusaka ini dengan jenis keris semar lainnya terletak pada kuncung rambut semar yang terletak di ujung keris. Seperti halnya keris semar lainnya, keris semar kuncung juga dipakai sebagai media dalam ilmu pengasihan dan pelet. Semar kuncung kadang kali juga sanggup dipakai sebagai sarana pengobatan untuk bermacam-macam penyakit yang disebabkan oleh ilmu santet atau tenung.
4. Pusaka Semar Lungguh
Pusaka semar lungguh yakni sebuah benda pusaka yang terbuat dari keramik atau logam yang berwujud mirip sosok semar yang tengah duduk bersemedi. Keberadaan pusaka semar lungguh dikala ini sangatlah langka. Banyak orang mencari dan bersedia membayar dengan harga tinggi untuk sebuah pusaka ini, mengingat pusaka semar lungguh memang diyakini mempunyai aneka macam kegunaan contohnya sebagai sarana untuk membuka aura personal, meningkatkan kualias diri supaya selalu berada dalam koridor kebaikan, memperlihatkan ketentraman rohani dan ketenangan batin, serta sebagai sarana untuk menciptakan pasangan lebih setia. Berikut ini gambar atau penampakan dari pusaka semar yang satu ini.
Nah, demikianlah 4 keris pusaka semar yang ada dalam doktrin masyarakat Kejawen. Kepercayaan ini sampai sekarang masih terus berkembang dan memperlihatkan bukti. Akan tetapi terkait dengan kegunaan dan khasiat dari masing-masing keris tersebut, sebagai pembaca Anda boleh pula untuk tidak mempercayainya.
