Kerajaan Kediri yakni salah satu kerajaan Hindu yang terletak di Jawa Timur. Kerajaan ini mempunyai nama lain, yaitu Kadiri atau Panjalu. Sejak berdiri pada tahun 1042 dan runtuh pada tahun 1222, kerajaan yang berpusat di kota Daha ini meninggalkan beberapa benda bersejarah, baik berupa candi, prasasti, arca, sampai kitab-kitab sastra. Apa saja peninggalan Kerajaan Kediri tersebut? Bagaimana sejarah penemuannya? Untuk tahu jawabannya, silakan simak pemaparan berikut!
Candi Penataran, Candi Gurah, dan Candi Tondowongso
Candi peninggalan Kediri selanjutnya ditemukan di Kecamatan Kediri, Jawa Timur pada tahun 1957. Letak candi Gurah berada persis 2 km dari situs candi Tondowongso. Dari pondasinya, diketahui bahwa candi ini berukuran 9 meter x 9 meter.
Candi Mirigambar
Prasasti Kamulan, Prasasti Galunggung, Prasasti Jaring, Prasasti Panumbangan, dan Prasasti Talan
1058 Saka (1136 Masehi) ini, berisi perihal penetapan masuknya Desa Talan ke dalam wilayah Panumbang yang bebas pajak. Prasasti ini dilengkapi dengan pahatan Garudhamukalanca, pahatan berbentuk badan insan bersayap dengan kepala Garuda.
Selain prasasti-prasasti tersebut, kerajaan Kediri juga meninggalkan beberapa prasasti lainnya. Prasasti peninggalan Kerajaan Kediri tersebut di antaranya yaitu:
Nah, demikianlah beberapa peninggalan kerajaan Kediri baik dalam bentuk Candi, Prasasti, Kitab maupun Arca. Semoga daftar peninggalan dari mahsyurnya kerajaan Kediri di masa silam ini sanggup membantu menambah wawasan sejarah Anda. Daftar ini akan terus diupdate seiring dengan ditemukannya informasi terbaru.
Candi Peninggalan Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri telah meninggalkan beberapa bangunan candi. Candi-candi tersebut mempunyai corak khas budaya Hindu. Berikut ini yakni beberapa candi peninggalan Kerajaan Kediri tersebut:1. Candi Penataran
Salah satu candi peninggalan sejarah kerajaan Kediri yang sampai ketika ini sanggup kita temukan yakni Penataran. Candi ini letaknya berada di lereng Gunung Kelud bab Barat Daya, tepatnya di utara Kota Blitar. Candi penataran yakni candi termegah di Jawa Timur. Dari prasasti yang ditemukan di lokasi penggalian candi, diketahui bahwa candi ini dibangun ketika masa kepemerintahan Raja Srengga sampai kepemerintahan Raja Wikramawardhana atau sekitar era ke 12 sampai 14 Masehi.Candi Penataran, Candi Gurah, dan Candi Tondowongso
2. Candi Tondowongso
Candi peninggalan Kerajaan Kediri selanjutnya yakni Candi Tondowongso. Candi ditemukan di Desa Gayam, Kec. Gurah, Kediri-Jawa Timur pada tahun 2007. Berdasarkan gaya dan bentuk arca yang ditemukan di sekitar candi, diketahui bahwa candi ini dibangun pada era ke 9, sempurna pada masa awal perpindahan sentra politik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Kendati dianggap sebagai inovasi sejarah terbesar di era modern, kondisi candi Tondowongso dan kompleks di sekitarnya sampai sekarang masih memprihatinkan dan belum menerima perhatian dari pemerintah.3. Candi Gurah
Selanjutnya yakni Candi Gurah. Candi ini ditemukan di Kec. Gurah, Kediri Jawa Timur.Candi peninggalan Kediri selanjutnya ditemukan di Kecamatan Kediri, Jawa Timur pada tahun 1957. Letak candi Gurah berada persis 2 km dari situs candi Tondowongso. Dari pondasinya, diketahui bahwa candi ini berukuran 9 meter x 9 meter.
Candi Mirigambar
4. Candi Mirigambar
Candi Mirigambar yakni candi peninggalan Kerajaan Kediri yang ditemukan di lapangan desa Mirigambar, Kec. Sumbergempol, Tulungagung – Jawa Timur. Candi ini diperkirakan dibangun pada tahun 1214 – 1310 Saka. Strukturnya terbuat dari kerikil bata merah, menyerupai halnya kebanyakan candi-candi yang ada di Jawa Timur. Seorang petinggi desa Mirigambar pada 1965 melindungi candi ini dari agresi ikonoklastik sehingga sampai sekarang candi ini masih sanggup kita temukan.Aksi Ikonklastik yakni agresi penghancuran ikon-ikon budaya yang dianggap sebagai berhala.
5. Candi Tuban
Berbeda dengan nasib Candi Mirigambar, candi Tuban sekarang telah luluh lantah dan hanya tersisa pondasinya saja. Candi yang berjarak 500 meter dari letak Candi Mirigambar ini ketika ini telah ditimbun kembali oleh tanah alasannya yakni sudah tidak dimungkinkan lagi untuk dibangun.Prasasti Peninggalan Kerajaan Kediri
Selain candi, kerajaan Kediri juga meninggalkan beberapa prasasti sebagai catatan dan jejak sejarah atau peringatan terhadap suatu kejadian. Beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Kediri tersebut antara lain:Prasasti Kamulan, Prasasti Galunggung, Prasasti Jaring, Prasasti Panumbangan, dan Prasasti Talan
1. Prasasti Kamulan
Prasasti Kamulan ditemukan di Desa Kamulan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Prasasti ini dibentuk pada tahun 1116 Saka (1194 M) sempurna pada masa kepemimpinan Raja Kertajaya. Isi prasasti ini yakni keterangan berdirinya Kabupaten Trenggalek, yakni pada Rabu Kliwon, tanggal 31 Agustus 1194.2. Prasasti Galunggung
Prasasti Galunggung ditemukan di Rejotangan, Tulung Agung. Prasasti yang mempunyai dimensi 160x80x75 cm ini bertuliskan huruf Jawa Kuno dengan total 20 baris, kendati begitu huruf yang terpahat dalam prasasti ini sudah sangat sulit dibaca. Hanya bab tahunnya saja yang masih sanggup diketahui, yaitu bertuliskan tahun 1123 Saka.3. Prasasti Jaring
Prasasti Jaring yakni prasasti yang dibentuk pada tanggal 19 November 1181. Isi dari prasasti ini yakni keterangan perihal pengabulan keinginan penduduk dukuh Jaring melalui senapatinya, Sarwajala. Keinginan tersebut berupa suatu impian yang belum diwujudkan raja sebelumnya. Dalam prasasti Jaring, diketahui bahwa para pejabat kediri memilki gelar atau sebutan memakai nama hewan, menyerupai Lembu Agra, Menjangan Puguh, dan Macan Kuning.4. Prasasti Panumbangan
Prasasti Panumbang yakni prasasti peninggalan kerajaan Kediri yang dibentuk oleh 2 Agustus 1120. Prasasti ini dikeluarkan oleh Maharaja Bameswara. Isinya yakni berupa penetapan desa Panumbang menjadi sima swatantra (desa bebas pajak).5. Prasasti Talan
Prasasti Talan ditemukan di Desa Gurit, Blitar – Jawa Timur. Prasasti yang dibentuk pada tahun1058 Saka (1136 Masehi) ini, berisi perihal penetapan masuknya Desa Talan ke dalam wilayah Panumbang yang bebas pajak. Prasasti ini dilengkapi dengan pahatan Garudhamukalanca, pahatan berbentuk badan insan bersayap dengan kepala Garuda.
Selain prasasti-prasasti tersebut, kerajaan Kediri juga meninggalkan beberapa prasasti lainnya. Prasasti peninggalan Kerajaan Kediri tersebut di antaranya yaitu:
- Prasasti Sirah Keting berisi perihal pinjaman tanah dari Raja Jayawarsa pada rakyat desa Sirah Keting alasannya yakni jasa-jasanya terhadap kerajaan Kediri.
- Prasasti Kertosono berisi perihal problem keagamaan. Prasasti ini berasal dari masa kepemerintahan Raja Kameshwara.
- Prasasti Ngantang berisi perihal pinjaman tanah bebas pajak oleh Jayabaya pada Desa Ngantang alasannya yakni jasa-jasa rakyat Desa yang telah mengabdi pada Kerajaan Kediri.
- Prasasti Padelegan isinya mengenang bakti penduduk Desa Padelegan pada Raja Kameshwara.
- Prasasti Ceker berisi perihal anugerah dari raja pada penduduk Desa Ceker yang telah mengabdi demi kemajuan Kediri.
Kitab Peninggalan Kerajaan Kediri
Kediri juga mempunyai banyak sastrawan handal. Para sastrawan ini telah menciptakan beberapa kitab sastra, diantaranya yakni kitab Kakawin Bharatayudha, Kitab Kresnayana, Kitab Sumarasantaka, Gatotkacasraya, dan kitab Smaradhana.1. Kitab Kakawin Bharatayudha
Kitab Kakawin Bharatayudha dikarang oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh. Isinya menceritakan kisah usaha raja Jenggala, Jayabaya yang berhasil menaklukkan Panjalu. Kisah usaha raja Jayabaya ini dianalogikan dengan kisah peperangan antara Kurawa dan Pandawa dalam kisah Mahabrata.2. Kitab Kresnayana
Kitab Kresnayana dikarang oleh Empu Triguna. Isinya menceritakan riwayat hidup Kresna, seorang anak yang mempunyai kekuatan sangat luar biasa dan namun suka menolong orang lain. Kresna sangat disukai orang-orang diceritakan secara runut sampai ia menikah dengan Dewi Rukmin.3. Kitab Sumarasantaka
Kitab Sumarasantaka dikarang oleh Empu Monaguna. Isinya menceritakan kisah kutukan Harini, seorang bidadari khayangan yang telah melaksanakan kesalahan. Harini dikutuk menjadi manusia. Ia tinggal di bumi untuk beberapa usang sampai masa kutukannya selesai.4. Kitab Gatotkacasraya
Ktab Gatotkacasraya dikarang oleh Empu Panuluh. Isinya menceritakan kisah kepahlawanan Gatotkaca yang berhasil mempersatukan putra Arjuna, yakni Abimayu dengan Siti Sundhari.5. Kitab Smaradhana
Kitab smaradhana dikarang oleh Empu Dharmaja. Isinya menceritakan kisah Dewa Kama dan Dewi Ratih, sepasang suami istri yang hilang secara misterius alasannya yakni terkena api yang keluar dari mata ketiga Dewa Syiwa.Nah, demikianlah beberapa peninggalan kerajaan Kediri baik dalam bentuk Candi, Prasasti, Kitab maupun Arca. Semoga daftar peninggalan dari mahsyurnya kerajaan Kediri di masa silam ini sanggup membantu menambah wawasan sejarah Anda. Daftar ini akan terus diupdate seiring dengan ditemukannya informasi terbaru.